07/05/08

Impian yang terpendam

Setiap hari kita menjalankan aktivitas kita secara rutin dan seringkali damai dan tenang,dan seringkali pula kita merasa bahwa hari ini atau itu terasa menyebalkan,namun tanpa kita sadari jika orang yang mungkin kita anggap sebab biang keladinya adalah kunci sebagai kemuliaan,kemuliaan dari tuhan,kita mengerti bahwa manusia kadang tamak terhadap apa yang ia inginkan dan ternyata tidak memikirkan perasaan orang lain,namun ternyata di dalam diri orang lain terpendam rasa sakit yang terlalu dalam sehingga susah untuk mengungkapkan segala itu,apa yang bisa di rasakan mungkin tak mungkin dapat di rasakan oleh orang lain.

Secara umum setiap orang pasti menginginkan apa yang ia inginkan,baik itu dengan harapan dan usaha dari orang tersebut,dengan daya pikirnya dan kemampuannya sampai menjaga dirinya dari sesuatu yang dapat mengganggu dirinya tersebut, Namun apa yang terjadi apabila kita merasakan kekalahan dengan sebuah impian kita selama ini yang kita usahakan ternyata dapat menjadikan kita hancur lebur berantakan, Dari semenjak kita bernafas untuk mencapai kemenangan dan pada akhirnya menjadi bubur walaupun berusaha sampai titik darah penghabisan, Dan kadang kala saat masa pahit ini terasakan akan hati berkata,"apakah aku dapat menjalani semua ini,padahal ini amat berat bagiku..",hati hanya terdiam dan terpaku dengan penyesalan yang mungkin di nilai orang tiada taranya,sebab waktu yang telah selalu bergulir tidak dapat diulang kembali dan tidak dapat menjadikan semua itu dapat kembali dan sulit apabila kita merasakan kalahnya sebuah impian yang besar bagi kita.

Termenung,tergullai,kadang hati meratapi tangisan yang ada dihati, Debu dan ombak seakan meriak di hati, mencabik-cabik seakan menerkam harga diri,tak rasa pada akhirnya jika kita menyadari apa itu sebuah penyesalan,yang datang pada akhir, Tak semestinya kita harus terus bersedih memperhatikan segala keadaan yang pahit ini,karena semakin kita merasakan apa yang kita tidak ingin kita rasakan semakit berkerutlah warna dalam hidup kita, Bayangkan jika kita membawa sebuah daun pisang untuk melindungi kita dari hujan,namun ternyata yang kita bawa justru adalah kulit sapi yang baru dikuliti,apakah kita mau merasakan tetesan darah dan bau anyirnya yang tajam,sehingga hendak muntah saat kita merasakan itu semua, Samalah masa pahit itu dengan masa pahit kita yang kita rasakan,berjalan melewati hujan namun terkira terlindung hujan dari daun pisang,melainkan kulit binatang, Kita sebagai manusia mempunyai tujuan yang sangat ideal,namun sebagai manusia apabila kita telah gagal dalam mencapai tujuan tak semestinya kita harus menyikapinya dengan tangis dan penyesalan,dan rasa rasa kusam, Kita harus berjalan melangkah kedepan meskipun kita telah tertusuk jarum,jika kita terus berjalan maju,maka jarum itu lama kelamaan akan lepas dan luka itu akan hilang asal kita tidak membayangkan lagi rasa sakit itu nanti.

berjalanlah tanpa rasa sakit meskipun kau merasa sakit sekarang,tiada yang dapat merasakan sakit dirimu tanpa dirimu seorang,sekarang berjalanlah maka tuhanmu akan membimbingmu sampai tujuanmu yang dahulu tersendat,berjuanglah dengan kasih tuhan...Amin.......

Tidak ada komentar: